POTENSINEWS.COM.BANDUNG-Hampir seluruh wilayah provinsi Jawa Barat masuk zona merah rawan bencana alam, baik berupa bencana banjir maupun tanah longsor, untuk itu, hendaka masyarakat harus meningingkatkan kewaspadaan. Karena bencana alam tidak dapat dipastikan tapi diketahui dari tanda-tandanya, seperti, hujan yang cukup deras dan lebat; gunung/ perbulitan yang sudah gundul dan alih fungsi.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady, ditahun 2018 ini, cukup banyak bencana alam yang terjadi di kabupaten/kota di Jabar, baik berupa banjir maupun dan tanah longsor. Untuk itu, masyarakat dan stakholder yang ada di Jawa Barat tentunya harus bersiap-siap menghadapi semua itu.
Adapun bencana alam yang melanda daerah Jabar seperti terjadi di di Kuningan, Sumedang, Kab. Bandung, Kab Bandung Barat, Kab.Cianjur, Kab Bogor, kota/Kab Bekasi, Kab Karawang, Kab/kota Cirebon termasuk juga kota Bandung.
Peristiwa yang sudah melanda daerah-daerah tersebut diatas, harus disikapi oleh masing-masing Pemda baik Kabupaten/Kota maupun Pemprov, kata Daddy Rohanady di Gedung DPRD Jabar Jln.Diponegoro Bandung,Senin(12/3).
Dikatakan, kalau dulu pada tahun 2009 ada dana onecall (dana darurat bencana) yang apabila terjadi bencana dapat dipergunakan untuk mengatasi tanggap darurat. Namun, nyata dana onecall tersebut, dikeluhkan dalam pencairan , agak sulit katanya , karena mekanisme.
Seharusnya dana onecall tersebut, tidak dipersulit oleh kawan pemerintah daerah, namun, ketika dilakukan audit atas penggunaan dana onecall tersebut ternyata jadi masalah buat semua. Masyarakat korban bancana butuh cepat bantuan, sehingga pemda bergerak cepat mencairkan dana onecall. Namun, sayangnya begitu dana keluar, dicurigai adanya permainan oknum-oknum tertentu, itu yang menjadi masalah, sehingga sekarang dana oncall digeser .
Lebih lanjut Daddy mengatakan, terkait soal tanggap darurat , karena Jawa Barat termasuk daerah merah dari begitu tanggap bencana tapi antisipasi untuk itu rendah terutma untuk dana, bukan hanya kita mengharap bencana, tidak ada orang yang mengharapkan bencana, seperti asuransi kita mengharapkan orang meninggal , kalau meninggal atau ada kecelakaan ada dana-dana antisipasinnya itu yang sesungguhnya.
Jadi penanganan bencana kesannya lambat menurut saya dan harus didorong bagaiamana secepatnya kalau terkait dengan jalan, relative lebih cepat ketika ada longsoran tanah butuh mobilisasi alat berat dsb. Ini menurut saya agak kurang sigap menurut saya, seharusnya seperti itu ada lat berat buat yang standy atau mudah sekali dimobilisasi untuk bantuan secepatnya ujarnya.
Kalau sedang mengerjakan jalan, geser dulu bereskan dulu seperti itu , itu menjadi skala prioritas, utamakan itu urusan kemanusian , itu menyangkut nyawa manusia ujar politisi Gerindra dari dapil Kab/kota Cirebon dan Indramayu ini.(Red)