BANDUNG.POTENSINEWS.COM,- Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, MQ Iswara menggelar reses guna menyerap berbagai aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Politisi senior partai berlambang pohon beringin ini mengelar Reses I Tahun Sidang 2024-2025 bertempat di LKSA Putera Harapan Muhammadiyah Regol, Kota Bandung.
Berbagai keluhan yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut satu di antaranya permasalahan pendidikan. Di mana, masyarakat mengeluhkan terkait zonasi, sulitnya masuk ke SMA Negeri hingga soal ijazah yang tertahan.
“Ada juga ijazah yang masih tertahan di sekolah, kalau negeri tidak terlalu sulit, kalau swasta mereka harus menebus dengan mahal, lalu masuk ke perguruan tinggi yang biayanya cukup tinggi,” jelas Kang Is sapaan akrab Iswara, Minggu (17/11/2024).
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan terkait masalah kesehatan. Angka stunting di Kota Bandung memang terbilang cukup tinggi.
Masalah stunting yang masih tinggi serta keterbatasan lapangan pekerjaan adalah tantangan besar yang perlu dibenahi secara bertahap. Saya berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang mendukung kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Iswara menilai, hal ini memang perlu adanya perhatian khusus, terutama pada ibu hamil dan ibu melahirkan.
“Supaya kita bisa menekan angka kematian ibu saat melahirkan, serta seribu hari pertama, karena stunting itu intinya bagaimana kita bisa memberikan makanan yang bergizi, dari mulai ibu hamil hingga seribu hari pertama,” katanya.
Kemudian, keluhan masyarakat yang diserap Iswara adalah soal insentif posyandu. Para petugas posyandu di Kota Bandung mendapatkan honor Rp50 ribu per bulan, itupun sering terlambat dibayarkan.
“Serta kuotanya tidak sesuai. Misalnya ada 8 petugas, yang keterima hanya 4. Jadi ini hampir seragam semua daerah,” jelasnya.
Untuk itu, Iswara mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung untuk menyampaikan masalah tersebut.
“Lalu masalah infrastruktur, jalan masih ada yang kurang baik dan penerangan jalan umum yang kurang dan mati,” pungkas sekretaris DPD Partai Golkar Jabar ini.(Ade/Fen)