BANDUNG.POTENSINEWS.COM,- Dalam tiga bulan terakhir atau sejak mencuat kasus Covid-19 di Kota Bandung, pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtaweing Kota Bandung, menurun .
“Sebelum Covid-19 pendapatan dari air bersih satu bulan Rp 20 miliar tapi tiga bulan terakhir hanya Rp 16 miliar per bulan ” ujar Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi kepada media di Jalan Badak Singa, Jumat(5/6/2020)
Lebih lanjut dikatakan Sonny, tidak hanya pendapatan air bersih yang turun tapi pendapatan air kotor juga turun sebelum covid per bulan Rp 800 juta tapi tiga bulan terakhir hanya Rp 400 juta,ungkapnya.
Menurut Sonny penurunan pendapatan selain banyak hotel dan restoran tidak beroperasi juga ada 20 perusahaan berbagai bidang dan hotel meminta penangguhan pembayaran PDAM.
“Yang minta penangguhan pembayaran itu bukan hanya pelanggan air minum saja tetapi pelanggan air limbah itu juga banyak yang minta penangguhan,” ujar Sonny.
Ditambahkannya permintaan penangguhan bisa dipenuhi tapi ada perusahaan yang minta diskon tidak bisa dipenuhi.PDAM bukan dinas ataupun institusi yang memiliki anggaran dari pemerintah, tapi PDAM ini perusahaan yang hidupnya dari biaya diterima dari penjualan ataupun jasa pelayanan air, jadi tak ada diskon apalagi penghapusan,” jelas Sonny.
Sementara itu terkait pembayaran rekening rumah tangga yang tiga bulan terakhir tidak dicatat petugas ,mulai bulan ini petugas kembali ke lapangan mencatat meter air.
Selama tiga bulan terakhir pelanggan memotret meteran dan kirim ke PDAM, tapi sebagian besar tidak melapor sehingga penagihan dipukul rata dari pemakaian sebelumnya.Pelanggan ada 177 ribu tidak semua memfoto meterannya maka penagihan dilihat dari tiga bulan sebelumnya,katanya.
Setelah 3 bulan ini ,Ia khawatir terjadi terlalu kecil atau besar pembayaran. Kalau ada potensi kekurangan bayar kan bisa kita tagih lagi. Tapi kalau kelebihan bayar akan dihitung sampai habis kelebihannya,oungkas Sonny.(Ade/Red)