Legislator Sikapi Kebijakan Kemenhub Soal Penataan Rute Penerbangan

Parlementaria175 Dilihat

BANDUNG.POTENSINEWS.COM,–Kementerian Perhubungan akan melakukan penataan kembali rute penerbangan di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung dan Bandar Udara Nasional Kertajati Majalengka.Hal tersebut dilakukan untuk  mengiatkan roda perekonomian di daerah tersebut.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady (Daro) menyatakan, bila Bandara Husein Sastranegara diaktifkan seperti semula untuk sementara ini bolehlah,tutur Daro sapaan akrab pria ini biasa di sapa koleganya.

Ke depan saya harap semua terpusat di Bandara Kertajati. Husen Sastranegara dikembalikan ke fungsi semula jadi pangkalan udara. Untuk itu, pembangunan Tol Cisumdawu harus dipercepat, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar ini kepada  media Sabtu, 15 Agustus 2020.

Lebih lanjut dikatakan Daro,namun demikian sepanjang tak ada godwill Kemenhub, Kertajati akan mati,paparnya seraya menerangkan  Bandara Kertajati memudahkan orang ke berbagai tempat wisata di Jabar Timur apalagi kalau Tol Cisumdawu selesai bisa mengakses ketempat-tempat wisata.

Wisatawan bisa keliling Cirebon, di sana ada Istana Kasepuhan, Kanoman dan yang lainnya. Di Sumedang ada makam Cut Nyak Dien. Ada juga makam Sunan Gunungjati di Kab Cirebon Kota Cirebon, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Majalengka, bahkan ke Brebes sudah dekat tutur legislator partai berlambang burung garuda ini.

Menurut Presiden, Joko Widodo menyebutkan, jumlah airline hub di Indonesia terlalu banyak dan tidak merata. Saat ini, terdapat 30 bandara internasional yang dipertanyakan urgensinya. 

Adapun, sebanyak 90 persen lalu lintas terpusat di 4 bandara, antara lain Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan.

Ke depannya, ada 8 bandar udara berpotensi menjadi international hub sesuai dengan pembagian fungsi, kondisi geografis, dan karakteristik wilayah, yaitu Jakarta, Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan, Sam Ratulangi, Yogyakarta, Balikpapan, dan Hassanudin.

Kertajati tidak disebut ?

Menurut saya, “Jabar layak memiliki salah satu. Lihat jumlah jamaah haji dan umrah saja. Mayotitas dari Jabar. Masa Pusat tidak ikhlas dengan kondisi itu.

Itu artinya kontribusi Jabar cukup besar. Belum lagi kalau kita bicara jumlah Pekerja migran Indonesia (PMI) di berbagai negara. Jadi, saya rasa sangat layak kalau Jabar punya bandara internasional dg rute ke berbagai belahan dunia,pungkas wakil rakyat derah pemilihan (dapil) Jabar XII meliputi Kabupaten Cirebon.Indramay dan Kota Cirebon ini.(Ade/Red)