Kadisdik Dedi Supandi : Pembelajaran Tatap Muka Dilakukan Bertahap

BANDUNG,POTENSINEWS.COM,–Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan secara bertahap dengan prinsip sukarela, tidak wajib dan diterapkan secara parsial. Sekolah akan dimulai, 11 Januari 2021.”Kenapa dilakukan parsial?” tanyanya dalam konferensi pers yang berlangsung di Aula Dewi Sartika Disdik Jabar, Jl. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Senin (4/1/2020).

Pertanyaan tersebut dijawab sendiri oleh Kadisdik Dedi, karena ada tahapan-tahapan yang akan dilakukan sekolah (untuk pembelajaran tatap muka). Seperti, verifikasi di level pengawas dan kantor cabang dinas (KCD), dan akan meminta rekomendasi serta izin (pembelajaran tatap muka) kepada bupati/wali kota sebagai Ketua Satgas Covid di tingkat kabupaten/kota.

Kadisdik Dedi menambahkan, berdasarkan survei melalui dapodik, ada 1.743 sekolah (34,89%) sekolah yang siap melakukan pembelajaran tatap muka. Namun, itu hanya dalam tahap pertama, yakni kesiapan sekolah.

“Rinciannya SMA ada 12,13 persen, untuk SMK ada 21,32 persen dan SLB 1,44% dari jumlah total sekolah yang mengajukan. Ini baru sekolah yang mengajukan kesiapannya melalui sistem kami,” terangnya.

Saat ini, ungkap Kadisdik Dedi, berdasarkan laporan Disdik kabupaten/kota di Jabar, ada 12 kota/kabupaten (Kokab) yang siap melakukan pembelajaran tatap muka secara parsial –disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perkembangan Covid-19 di wilayah tersebut..

Beberapa diantara Kokab tersebut adalah, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Garut.
“Parsial itu misalnya, di satu kabupaten ada kecamatan yang harus tatap muka, tapi ada juga yag belum diizinkan tatap muka,” jelasnya.

Sedangkan 15 kokab lainnya, tambah Kadisdik Dedi, menetapkan melanjutkan pola belajar dari rumah (BDR). Antara lain, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi. Kabupaten/kota yang memilih BDR akan melakukan evaluasi kembali perkembangan Covid-19 di awal Februari 2021,pungkasnya.(Ade/Bda)