JATINANGOR.POTENSINEWS.COM,–Pimpinan dan Anggota Panitia Khusus (Pansus) IX melakukan kunjungan kerja dalam rangka memonitoring progres pembangunan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) belum menunjukan progres yang signifikan bahkan diluar ekspektasi.
Progresnya di luar ekspektasi. Belum ada satu seksi pun yang selesai 100 persen bahkan untuk seksi 4 dan 5 sama sekali belum ada progres dari segi pembebasan lahan pun belum ada,” Demikian hal tersebut dikatakan Yunandar R Eka Perwira Wakil Ketua Pansus IX RPJMD DPRD Provinsi Jawa Barat. usai Pansus IX DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau progres pembangunan Tol Cisumdawu di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (8/2/2021).
Lebih lanjut dikatakan Politis dari Fraksi PDIP DPRD Jabar ini,menyebut progres pembangunan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) belum menunjukan progres yang signifikan,hal tersebut diakibatkan oleh sejumlah permasalahan yang begitu kompleks, salah satunya mengenai pembebasan lahan,jelas legislator yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Jabar.
Politisi partai berlambang banteng moncong putih ini, mengungkapkan progresnya di luar ekspektasi. Belum ada satu seksi pun yang selesai 100 persen bahkan untuk seksi 4 dan 5 sama sekali belum ada progres dari segi pembebasan lahan pun belum ada,tutur Yunandar seraya menambahkan, meskipun bukan tergolong pada tol terpanjang Tol Cisumdawu memiliki peran strategis bagi Jawa Barat karena mampu menghubungkan pusat Jawa Barat dengan wilayah timur Jawa Barat.
Menurut Yunandar dengan perbandingan waktu yang jauh lebih efisien, jadi hubungan Bandung dan Cirebon ke depannya akan sangat efisien sekali dengan hadirnya Toll Cisumdawu terutama dengan BIJB Kertajati, Majalengka,papart wkil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar 1 meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi ini.
Ditambahkan Yunandar,hal terpenting bagi masyarakat saat ini adalah bagaimana Tol Cisumdawu dapat segera digunakan/manfaatkan baik untuk kepentingan pengembangan kawasan Kertajati maupun aksesbilitasi antara Bandung dengan Cirebon.
“Kalau misalnya, bisa diselesaikan sebagian dulu kemudian difungsikan itu akan jauh lebih bermanfaat, ketimbang kita harus menunggu keseluruhan selesai,” pungkas pria kelahiran Pandeglang 25 Juni 1976.( Ade/Adv)